Penertiban PKL Panorama Batal

Penertiban PKL Panorama Batal

\"RUDIBENGKULU, BE - Pantas saja jika para pedagang kaki lima (PKL) yang berada di luar Pasar Tradisional Percontohan Panorama, seringkali membandel.   Pasalnya penertiban dan tindakan tegas yang dijanjikan Pemkot terhadap para pedagang kaki lima ini, seringkali hanya wacana dan rencana saja.   Seperti rencana penertiban kemarin, ternyata tidak jadi dilakukan. \"Hari ini kita masih melakukan pendekatan persuasif.  Kita hanya mengutus 20 orang personil untuk melakukan imbauan kembali kepada para pedagang agar menepati batas waktu berjualan di badan jalan sesuai dengan ketentuan pada jam 8 tepat.  Untuk melakukan penertiban besar-besaran, kita sifatnya menanti instruksi dari Disperindag (Dinas Perindustrian dan Perdagangan). Sejauh ini belum ada permintaan dari mereka,\" kata Kepala Satpol PP Kota Bengkulu, Jahin L SSos, kemarin. Pihaknya mempertimbangkan wacana agar aparat Satpol PP Kota Bengkulu dapat mengenakan pasal Tindak Pidana Ringan (Tipiring) terhadap PKL yang masih kerap membandel berjualan disepanjang badan jalan. Menurutnya, bilamana cara tersebut efektif, maka tidak mustahil gagasan tersebut dilaksanakan. \"Sejauh ini kita sifatnya masih sebatas melakukan pembinaan. Kalau memang dengan mempidanakan akan memberikan efek jera yang bagus, maka tidak mustahil untuk kita terapkan. Tapi hari ini untuk penertiban besar-besaran memang kita tunda dulu karena hari ini masih banyak kegiatan. Tapi tetap minggu-minggu,\" sampainya. Jahin menambahkan, hari ini pihaknya telah menjadwalkan untuk melakukan penertiban di Pasar Minggu. Pihaknya telah menyiapkan 2 unit kendaraan untuk melakukan mobilisasi terhadap 2 pleton Satpol PP Kota dalam rangka penertiban di Pasar Minggu ini. \"Besok (hari ini, red) kita akan melakukan penyisiran dari Jalan KZ Abidin II sampai pos PBK (Pemadam Bahaya Kebakaran) Pasar Minggu. Mana yang berjualan di badan jalan akan kita amankan. Kita sudah siapkan 1 pleton anggota kita dan 1 pleton dari unit Srikandi,\" imbuhnya. Sementara Kepala Disperindag Kota Bengkulu, Drs H Tony Elfian MSi berujar, pihaknya memang memutuskan menunda penertiban skala besar. Saat ini, Tony mengaku masih dalam keadaan kurang sehat. \"Saya baru kembali dari rumah sakit. Sehingga koordinasi yang kami lakukan menjadi tidak efektif,\" katanya. (009)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: